Pura Besakih merupakan sebuah komplek pura yang menjadi tempat ibadah terbesar agama Hindu di Bali. Lokasi Pura Besakih berada di Desa Besakih, tepatnya di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. Komplek Pura Besakih memiliki 46 pura baik besar atau kecil yang dibagi menjadi 3 bagian yakni Pura Panyungsung Jagat dengan berjumlah 20 buah, Pura Dadya yang berjumlah 9 buah dan Pura Kawitan yang berjumlah 17 Pura.
Diantara ke 46 pura tersebut, ada satu pura utama yang dijadikan sebagai tempat persembahyangan bernama Penataran Agung Besakih dimana letaknya pada bagian teratas komplek pura.
Asal Usul Pura Besakih
Konon pura ini dibangun dibangun oleh Rsi Markandeya dari India yang menetap di Pulau Jawa pada tahun 1284. Hal ini diketahui dari ditemukannya sebuah prasasti yang mengatakan hal tersebut. Rsi Markandeya sendiri berasal dari India dan dia merupakan seorang tokoh Hindu yang terkenal. Konon Rsi Markandeya mendapatkan wahyu melakukan perambasan hutan yang ada di Pulau Bali agar dijadikan tempat ibadah.
Namun ada juga ahli sejarah yang meyakini jika pura ini dibangun oleh kerajaan Mataram Hindu jauh sebelum Candi Borobudur dan Prambanan dibangun yakni kisaran tahun 163 Masehi. Hal yang paling pasti, sejak abad ke 15, di masa kekuasaan Dinasti Gelgel, pura ini telah ditetapkan sebagai pura kerajaan.
Cara Menuju ke Pura Besakih
Akses ke Pura Besakih terbilang mudah karena bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Jika perjalanan dilakukan dari Kuta akan memakan waktu sekitar 2 jam menggunakan mobil. Cukup ikuti petunjuk jalan, atau terus saja ke arah utara.
Jika menggunakan dari menggunakan transportasi umum dari Terminal Ubung, carilah angkutan arah Klungkung. Setelah sampai di Klungkung ganti angkutan dengan bemo lalu turun di Pura Besakih.
*Informasi harga tiket dan jam buka dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu
Foto: MariaHZ
Maps
Informasi
- Desa Besakih, Karangasem, Bali
- Rp15.000