Museum D’Topeng Malang merupakan sebuah destinasi wisata yang berlokasi di kawasan Museum Angkut atau tepatnya ada di Jalan Sultan Agung No. 2, Batu. Pertama kali dibuka untuk umum pada 23 Mei 2014 silam, museum ini dibuat atas gagasan dari sosok Reno Halsmer yang merupakan kolektor topeng di Surabaya. Di dalam museum ini tersimpang berbagai barang antic dan setidaknya 2,000 topeng dari seluruh wilayah Nusantara mulai dari zaman prasejarah hingga Majapahit.
Sejarah dan Daya Tarik Museum D’Topeng
Disebutkan bahwa semua topeng, barang antic, patung pewayangan hingga keris ini didapatkan dari kolektor yang tersebar di Indonesia dan warga asing. Di Museum D’Topeng Malang ini juga terdapat sebuah Al-Qur’an yang berusia 400 tahun.
Semua topeng dan benda-benda bersejarah tersebut ditempatkan pada beberapa ruang yang berbeda sesuai dengan asal usulnya. Beberapa topeng yang terdapat di museum ini juga ada yang memiliki sejarah untuk dipelajari dan diketahui lebih jauh.
Selama berkunjung ke Museum D’Topeng Malang, pengunjung bisa menikmati berbagai topeng dan juga benda kuno yang memiliki sejarah cukup panjang. Dianggap sebagai media pembelajaran seni dan budaya, beberapa koleksi topeng ini juga digunakan untuk media pengenalan khasanah budaya yang tersebar di seluruh Indonesia kepada dunia luar. Hal ini diyakini oleh Reno atas kemudahannya dalam memperkenalkan topeng kepada wisatawan mancanegara.
Lokasi Museum D’Topeng
Untuk menikmati semua koleksi di Museum D’Topeng Malang yang ada pada satu kawasan dengan museum angkut, pengunjung bisa menggunakan kendaraan umum dari stasiun kota baru.
Dari sini, wisatawan bisa naik kendaraan umum dengan kode ADL atau AL dan mintalah untuk turun di terminal Landungsari. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan dengan naik angkutan umum untuk menuju terminal Batu dan nantinya dilanjutkan dengan menaiki kendaraan umum lainnya untuk tiba di lokasi.
*Informasi harga tiket dan jam buka dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu
Foto: GMaps Wiwin Oktavianti