Masjid Muhammad Cheng Hoo merupakan masjid bergaya arsitektur Tionghoa pertama di Indonesia. Masjid ini terletak di Jalan Gading, Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya. Penamaan masjid ini bersumber dari seorang Muslim asli Tiongkok bernama Laksamana Cheng Ho yang melakukan perjalanan dagang sekaligus dakwah ke Asia Tenggara. Dalam rangka mengenang dakwah Laksamana Cheng Hoo tersebut dan warga Tionghoa muslim ingin memiliki masjid bernuansa Tionghoa, maka dibangunlah masjid ini pada 1 Maret 2002 dan diresmikan pada 13 Oktober 2002.
Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya atau biasa disebut Masjid Cheng Hoo dibangun di atas tanah dengan luas 3.070 m2. Masjid ini memiliki gaya arsitektur khas negeri tirai bambu karena terinspirasi dari Masjid Niu Jie di Beijing. Hal ini terlihat pada bagian atap utama dan mahkota pada masjid. Bangunan dan hiasannya mirip kelenteng yang khas dengan paduan khas warna merah dan hijau. Luasnya Masjid Cheng Hoo dapat menampung hingga 1.750 jamaah. Selain itu, pintu masuk masjid ini mirip pagoda dengan lafaz Allah di atasnya. Sebagai wujud akulturasi dua budaya, Masjid Cheng Hoo menjadi simbol perdamaian umat beragama.
*Informasi jam buka/tutup dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu
Foto: GMaps Masjid Muhammad Cheng Hoo