Berkunjung ke museum dapat menjadi salah satu alternatif untuk menghabiskan waktu ketika akhir pekan tiba. Salah satu yang bisa dipilih adalah Museum Surabaya Siola.
Dinamakan demikian karena museum ini terletak di dalam bangunan bersejarah yang bernama Siola. Lokasinya berada di Jalan Tunjungan Nomor 1 Genteng dan beroperasi dari hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Mengenal Museum Surabaya Siola
Untuk dapat menikmati benda-benda koleksi di tempat ini, pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk, hanya perlu membayar biaya parkir. Jika menggunakan sepeda motor, tarif parkirnya adalah sebesar Rp3.000 dan Rp5.000 untuk mobil.
- Sejarah Museum Surabaya Siola
Museum Surabaya ini mulai dibuka tahun 2015 dan menjadi salah satu pilihan destinasi wisata baru di Kota Pahlawan. Bertempat di Gedung Siola, tempat ini banyak menyimpan jejak sejarah.
Siola sendiri merupakan bangunan sisa-sisa peninggalan zaman kolonial Belanda. Dibangun pada tahun 1877 oleh pengusaha berdarah Inggris, Robert Laidlaw, gedung tua ini kemudian digunakan sebagai toko serba ada yang menjadi pusat grosir Surabaya.
Nama Siola diambil dari akronim 5 pengusaha lokal yang mengambil alih bangunan ini di tahun 1960-an, kemudian merenovasinya setelah di bom oleh sekutu. Kelima pengusaha tersebut adalah Soemitro, Ing Wibisono, Ong, Liem dan Ang.
Sekali lagi, tempat ini dijadikan sebagai pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya. Sayangnya, kejayaan ini berakhir pada tahun 1998 akibat krisis moneter dan menyisakan bangunan tua.
- Koleksi yang Bersejarah
Sebagai sebuah museum, tempat ini menyimpan berbagai barang-barang bersejarah. Di tempat ini, Anda juga dapat mengetahui kepemimpinan dalam sejarah pemerintahan Surabaya dari masa ke masa, dari pemimpin pertama pada tahun 1916 hingga yang terakhir, Tri Rismaharini.
Selain itu, museum ini juga menyimpan berbagai dokumen kuno pada masa pemerintahan Hindia Belanda dari tahun 1837.
Di tempat ini juga dipajang piano legendaris milik musisi Gombloh yang merupakan pencipta lagu “Gebyar-Gebyar” yang sering diperdengarkan pada saat berlangsungnya upacara bendera tanggal 17 Agustus di Istana Negara.
Tidak hanya itu, ada satu angkutan umum bersejarah yang tidak lagi dapat ditemukan saat ini, tetapi masih dapat disaksikan di sini, yaitu Angguna (angkutan serba guna). Angkutan ini dulunya adalah kebanggaan warga Surabaya.
- Terdapat Taman Gantung yang Indah
Selain dapat menikmati berbagai macam koleksi bersejarah, Anda juga dapat berfoto sepuasnya di tempat ini tersedia taman gantung yang indah dan terdiri dari dua lantai.
Taman ini sendiri termasuk yang paling indah di Surabaya. Jadi, tidak mengherankan jika banyak pengunjung yang menyempatkan waktunya untuk berkeliling di taman gantung yang indah ini setelah asyik menambah wawasan di dalam museum.
Cara Menuju ke Museum Surabaya Siola
Tempatnya yang strategis membuat museum ini amat mudah dijangkau. Pengunjung yang datang dari Balai Kota Surabaya bisa berjalan kaki sekitar 3 menit menuju museum.
Dari arah Tunjungan Plaza, pengunjung bisa memilih rute Embong Malang hingga bertemu perempatan. Selanjutnya, ambil arah belok ke kanan menuju Jalan Baluran, lalu ke kanan lagi menuju Jalan Praban.
Perjalanan bisa diteruskan sampai Jalan Genteng, kemudian berbalik arah di depan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Dari tempat ini, sudah terlihat Gedung Siola yang legendaris dengan tulisan “Tunjungan” yang terlihat jelas di bagian depan. Selain itu, pengunjung juga bisa menggunakan bus Suroboyo dengan rute yang sama.
*Informasi jam buka/tutup dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu
Foto: GMaps Ardian Nugroho